Sebagai netizen yang budiman, gw selalu mencoba mengomentari setiap hal yang ada di jagad maya termasuk urusan putusan MK (Menahan Kangen). MK memutuskan menolak permohonan dari sang penggugat. Bahwa kangen kalau udah ditahan terus ditolak itu memang sakitnya luar biasa. Bagai diiris pake pisau yang tumpul nan berkarat. Setelahnya jangan coba-coba stel musik galau, selain gak akan mengobati rasa sakit, hal itu cuman akan menambah rasa perih. Bagai luka yang dilumuri dengan jeruk nipis. Kalau Sop kambing pake jeruk nipis enak, kalau luka ya lain cerita.
Gak ada hal lain yang bisa dilakukan selain galau. Mungkin satu hal yang bisa dilakukan, berpura-pura. Ya, berpura-pura adalah hal yang paling mungkin dilakukan. Tersenyumlah padahal hati terluka, berbahagialah padahal lagi berduka. Menyedihkan bukan? Udah tersakiti akhirnya disuruh pura-pura pula. Begitulah memang kalau kangen ditahan pas mau dituntaskan malah ditolak. Mana ga ada jamu tolak kangen lagi. Yang paling menyedihkan sih bukan ditolak secara langsung tapi ditolak secara tersirat. Dapat dicontohkan dalam kasus dimana ngangein orang yang kangen sama orang lain. Seolah-olah kangen lo itu cuman semacam remah-remah padahal sesungguhnya adalah rempah-rempah yang bahkan penjajah dulu pengen banget sama rempah-rempah (yah sama lah ya, sama-sama dijajah kangen *apasih).