Negara kita adalah negara hukum,
tapi hukum yang di akui sama pemuda-pemudi
saat ini yaitu cuman hukum karma. Gw agak tercucur air ketuban saat mendapatkan
fakta miris ini. Coba bayangin, pemuda-pemudi harpan Bangsa ini taunya cuman
hukum karma, gak tau ada Hukum Perdata, Hukum Pidana dll. Kejadian ini udah gw
pastikan karena kesalahan pemerintah yang telah mensubsidi BBM, karena BBM di
subsidi, makanya sering bermunculan PM yang bertuliskan “inget, hukum karma
berlaku”, seolah-olah update PM di BBM ga ada batasnya.
Hukum karma ini banyak banget gw
temuin khususnya di kalangan pemuda-pemudi yang sakit hati karena telah di
sakiti oleh mantannya baik secara fisik, mental maupun moral. Di sakiti secara
fisik contohnya di pukul, di tampar dll, di sakiti secara mental contohnya di
selingkuhin, di duain, di tigain, di tunggangin, di sakiti secara moral yaitu
di renggut ke originalannya. *paham? Ngehehehehe
Mumpung Hukum Karma lagi naek
daun, gw saranin buat Universitas di Indonesia supaya bikin Fakultas Hukum
Karma dengan mata kuliah yang tentunya pas, diantranya : Dasar-Dasar Hukum
Karma, Manajemen Karma, Hubungan Karma Internasional, Etika Bertatakarma dll. Tentu
setelah lulus kuliah akan mendapatkan gelar, yaitu akan mendapatkan gelar Sa.Hur (Sarjana Hukum Karma). Ada yang
minat masuk Fakultas ini?
Sebenernya sih karma ini masih
jadi pro kontra juga di kalangan masyarakat, ada yang percaya akan karma ada
juga yang ga percaya, kalo gw sih tentu milih siapa yang ngasi uang paling
banyak *eh kok jadi sindrom pemilu gini ya.
Pengrtian karma sendiri menurut
alim ukarma yaitu hukm sebab akibat, hukum atau hukman yang sama atau bahkan
lebih berat yang di terima seseorang karena perbuatan tidak baik yang telah
dilakukan di masa lalu. Jadi jelas, misalkan lo dulu pernah
nyantet orang supaya selangkangannya jadi babak, suatu saat nanti bisa jadi selangkangan
lo yang babak sampai mengularkan bubuk atau misalkan lo dulu pernah ninggalin pacar
lo demi seseorang, suatu saat nanti lo yang di tinggalin sama pacar lo karena seseorang
juga.
Kalo hukum karma di terapkan di
pengadilan koruptor, boleh juga sih, jadi si koruptor datang ke ruang
pengadilan, terus hakimnya bilang “akibat koruptor, rakyat jadi miskin, mati
kelaparan, jembatan roboh dll, anda akan kena hukum karma, maka dari itu, para hadirini yang ada di sini,
mari kita sumpahin koruptor ini” *kemudian si koruptor di buang ke hutan gunung
kawi *APAANSIINIH,KOJADIABSURD
Sebenernya sih hukum karma ini
bukan bidang gw, ya tau lah bidang gw kan di kejar-kejar cewe, eh apa
ngejar-ngejar ya?, jadi gw ga paham betul tentang seluk beluk perkarmaan, mau cari
narasumber pun susah, jangankan cari narasumber, cari naraperasaan pun sulitnya
bukan main. Sekian dulu ah di tulisan yang ini. Selamat gini hari..
No comments:
Post a Comment